Kamis, 23 April 2009

[Edisi 5] Kebohongan Intelektual

Kepada pihak birokrat yang terhormat. Sebelumnya saya minta maaf, saya merasa adanya sertifikasi dosen yang sedang berlangsung mampu membuat para dosen menghegomoni para anak didiknya. Jikalau sangat penting, diharapkan sertifikasi tersebut di-gunakan dengan baik dan bersih, akan tetapi tidak perlu mengada-ada keintelekannya, kebohongan intelek tak harus dilakukan. Apalagi, fasilitas yang kita miliki tidak sepenuhnya di-manfa’atkan. Keminiman fasilitas sangat menghambat penilaian sertifikasi tersebut.

Sehingga mahasiswa sendiri-pun kebingungan dalam memberikan nilai. Karena dari semula mahasiswa telah terhegemoni untuk memberikan nilai minimal 3. Bagaimana ketika dosen tersebut tidak pernah menggunakan fasilitas yang ada di smart class? Bagaimana kita mengetahui kemahiran dosen tersebut? Apakah kita harus berbohong dalam memberikan penilian hanya untuk mendapatkan sertifikat tersebut?
Kebohongan intelek tak harus dilakukan hanya demi sebuah pengakuan. Jadi untuk pihak-pihak terkait jangan gunakan hegemoni untuk mendapatkan sebuah nilai sah. Lakukan semua sesuai dengan apa yang ada dengan fasilitas yang ada. Perbaiki terlebih dahulu segala aspek yang ada untuk mendapatkan yang terbaik juga. Sekali lagi ma’af dari saya, apabila secara tidak langsung menyinggung. Te-rimakasih.
Yani, Mahasiswa Syari’ah


Tidak ada komentar:

Posting Komentar